Banyuwangi, - Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Ruliyono menyampaikan gagasan unik seputar urusan kematian. Pemkab Banyuwangi didesak agar memberikan santunan kematian bagi warga kurang mampu.
Landasan munculnya ide program santunan kematian dalam benak Ruliyono karena didasari tingginya biaya kematian yang ditanggung pihak keluarga.
Menurut pandangan Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, santunan kematinan akan sangat membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.
Soal santunan kematian ini pernah dilontarkan oleh Ruliyono ketika rapat bersama pihak eksekutif pekan lalu. Besaran nilai santunan kematian yang diusulkan Rp1 juta per keluarga.
Baca Lainnya :
“Pemkab Banyuwangi kami desak agar memprogramkan santunan kematian bagi warga Banyuwangi yang kurang mampu,” papar Ruliyono.
Lalu dari mana sumber data santunan kematian yang digagas oleh politisi gaek Partai Golkar itu? Ruliyono menjelaskan bahwa program itu dapat menggunakan data warga dalam unit gawat darurat (UGD) kemiskinan Banyuwangi.
“Ini menyangkut kemanusiaan. Dengan memberikan bantuan, kita bisa turut meringankan beban mereka,” ulas Wakil Ketua DPRD Banyuwangi.
Ia juga mendorong Pemkab Banyuwangi untuk segera menyusun skema dan nomenklatur khusus agar program santunan kematian tepat sasaran dan sesuai aturan.
Ruliyono bahkan mendesak agar santunan kematian itu dapat segera direalisasikan dengan dukungan dinas terkait karena akan memberikan dampak nyata bagi masyarakat miskin.
“Pemerintah harus ikut berpartisipasi dalam membantu meringankan beban keluarga yang ditinggalkan. Ini urusan kemanusiaan,” tandasnya lagi.
Jika program ini terealisasi maka warga kurang mampu diyakini tidak kebingungan lagi apabila ada anggota keluarganya yang meninggal dunia.***