BANYUWANGI, - Aksi demostrasi sempat terjadi di depan Gedung DPRD Banyuwangi, pada Jumat 14 Juni 2024.
Kali ini, puluhan mahasiswa PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) menggelar orasi untuk menyampaikan penolakannya terkait Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Setelah melakukan negosiasi para mahasiswa tersebut diizinkan masuk ke area gedung DPRD Banyuwangi dan ditemukan anggota dewan.
Saat berada di area gedung dewan terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan pihak kepolisian. Para pendemo tersebut berusaha merangsek ke area yang dijaga petugas. Beruntungnya aksi saling dorong tersebut dapat dihentikan.
Baca Lainnya :
Ketua PMII Banyuwangi Muhammad Hadad Alwi Nasyafiullah mengatakan, salah satu tuntutan mahasiswa yakni menolak kebijakan pemerintah pusat yang akan memberlakukan Tapera.
"Kebijakan tersebut dinilai sangat merugikan rakyat kecil di tengah himpitan ekonomi saat ini," tukasnya.
Hadad Alwi menambahkan, sebagai tindak lanjut pihaknya akan melayangkan surat kepada DPRD Banyuwangi untuk melakukan hearing terkait Tapera.
DPRD Banyuwangi memastikan bakal melanjutkan aspirasi mahasiswa PMII Banyuwangi ke DPR RI melalui DPR Provinsi.
Hal itu disampaikan Anggota DPRD Banyuwangi dari Fraksi Golkar, Marifatul Kamila, di hadapan puluhan mahasiswa PMII yang melakukan aksi demonstrasi pada Jumat 14 Juni 2024.
"Tuntutan mahasiswa yang melakukan demonstrasi menolak UU Tapera akan kami sampaikan ke DPR Pusat melalui DPRD Provinsi," terang Bunda Rifa sapaan akrab Marifatul Kamila ini.
Marifatul Kamila mengapresiasi sikap yang dilakukan para mahasiswa karena yang dilakukan dinilai untuk memperjuangkan suara rakyat.
"Sikap kalangan intelektual tersebut menjadi kontrol bagi pemerintah termasuk DPRD Banyuwangi. Kita mempersilahkan mahasiswa PMII untuk mengajukan hearing melalui surat resmi," tandasnya.***