Senin, 23 Des 2024

Dewan Selidiki Kenapa Partisipasi Pemilih Pilkada Serentak 2024 Jauh dari Target, Sebut Nama KPU

Komisi I DPRD Banyuwangi akan melakukan evaluasi Pilkada Serentak 2024 bareng KPU Banyuwangi usai partisipasi pemilih turun jauh.

BANYUWANGIKetua Komisi I DPRD Banyuwangi Marifatul Kamila menyebut pihaknya pernah mengajak penyelenggara Pilkada Serentak 2024 untuk turun lokasi. 

Sebelum gelaran Pilkada Serentak 2024 Komisi I DPRD Banyuwangi sudah memanggil Bawaslu dan KPU Banyuwangi untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP). 

Rapat antara DPRD Banyuwangi dengan penyelenggara Pilkada Serentak 2024 untuk memilih Gubernur - Wakil Gubernur Jatim dan Bupati - Wakil Bupati Banyuwangi agar pesta demokrasi berjalan damai. 

Di samping itu, Komisi I juga menguji kesiapan Bawaslu maupun KPU Banyuwangi dalam menggelar Pilkada Serentak 2024 yang masa coblosannya pada 27 November. 


Baca Lainnya :

"Waktu itu kita sudah rapat dan kami menyarankan sama-sama turun agar partisipasi masyarakat lebih besar. Kenyataannya kami sudah turun ke lapangan, ternyata partisipasi pemilih diprediksi hanya 57 persen," urai Rifa, sapaan Marifatul Kamila. 

Angka partisipasi pemilih yang jauh dari ekspektasi DPRD Banyuwangi ini membuat heran. Apakah masyarakat jenuh karena habis Pileg 2024 atau akibat kurang sosialisasi. 

"Nanti dalam waktu dekat kami pasti memanggil KPU dan Bawaslu," tukas politisi Golkar. 

Sewaktu RDP Komisi I berharap agar partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2024 minimal 75 persen sebagaimana Pilpres dan Pileg 2024. Namun nyatanya jauh. 

"Ke depan kami tidak ingin seperti ini lagi. Saat rapat kami meminta partisipasi masyarakat minim 75 persen, kenyataannya hanya 57 persen," lontarnya lagi. 

Walaupun partisipasi pemilih jauh menurun dibandingkan Pileg dan Pilpres 2024, Rifa berharap situasi rekapitulasi suara Pilkada Serentak 2024 tetap aman dan kondusif. 

"Kami berharap Pilkada kemarin tetap aman, dan kami akan melanjutkan kerja serta melakukan evaluasi kepada KPU Banyuwangi," pungkasnya.***